Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Filter Air, Baja Ringan, Hutan dan Masalah Regulasi

Indonesia salah satu paru-paru dunia, selain hutan amazon di di brazil, telah kehilangan Hutan jutaan hektar setiap tahun, hutan Indonesia yang telah di kenal oleh dunia semenjak ratusan tahun yang lalu, seakan-akan menjadi sebuah cerita saja, hal ini di akibatkan oleh exploitasi hutan secara besar-besaran di seluruh Indonesia, terutama di pulau-pulau terbesar di Indonesia, seperti Pulau Sumatra, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau Papua (irian jaya). Dalam Waktu yang relatif singkat hutan belantara Indonesia yang di penuhi dengan jutaan ekosistem yang beraneka ragam hampir musnah, tidak adalagi yang namanya Hutan Belantara, semuanya sudah kotak-kotak, tinggal menunggu waktu saja kapan akan di habisi.

Kurangnya perhatian pemerintah terhadap lingkungan, yang memberikan ijin sembarangan kepada para pengusaha untuk meng-exploitasi hasil hutan menjadi faktor utama mengapa hutan-hutan Indonesia (hutan belantara) tidak di temukan lagi, hal sangat jelas terlihat, mengapa demikian? Sebagian besar ijin yang di berikan kepada pengusaha berdasarkan kelompok dan golongan dan hasilnyapun sudah jelas demi kepentingan golongan. Masyarakat yang tinggal di kawasan atau yang terdekat dengan hutan tersebut hanya bisa menjadi penonton atau sekedar pengemis akan project tersebut(Proyek perambahan hutan).

Dan yang paling lucu.
Pada saat kongres lingkungan hidup di Pulau Bali yang di hadiri oleh Menteri atau kepala Negara seluruh dunia yang membahas masalah lingungan hidup (go green) dan Pemanasan global, Indonesia merasa jagoan (dalam arti harfiah) karena Posisi Indonesia berada pada garis Khatulistiwa dan di anggap menjadi salah satu paru-paru dunia, Seperti menekan negara-negara lain untuk memberikan bantuan kepada Bangsa Indonesia untuk perbaikan atau penanaman hutan yang telah gundul akibat perambahan hutan yang tidak terencana dengan baik. Dalam hal ini, Indonesia berhasil menekan delegasi negara-negara Eropa untuk mengucurkan dana untuk perbaikan/penanaman hutan yang ada di Indonesia, ini seperti melemparkan kesalahan kepada orang lain atau, anda yang makan cempedak kok saya yang kena getahnya, dimana pada kenyataannya, regulasi perambahan/pengelolaan hutan di Indonesia tidak terencana dengan baik, hal ini di akibatkan seperti yang telah di sebutkan diatas, keputusan atau hak pengelolaan hutan berdasarkan kepentingan golongan, para pejabat memberikan izin kepada kroninya, sehingga pengelolaan hutan sudah pasti tidak baik dan tidak terencana dengan baik, akibat dari semua ini, cuaca di Indonesia semakin aneh dan sulit untuk di prediksi, cuaca semakin panas, longsor yang semakin sering, air bersih yang semakin susah untuk di dapatkan, dimana masyarakat telah menggunakan filter air untuk mendapatkan air bersih, hampir pasti penyebabnya adalah karena pengelolan lingkungan yang tidak baik.

Pengelolan hutan Di Indonesia, sebenarnya sudah lama menjadi perhatian Dunia, selain menyimpan ekosistem yang beraneka ragam, demi kepentingan Umat manusia, tetapi Indonesia yang merasa pemilik kawasan hutan tersebut merasa tidak memerlukan pendapat orang lain ataupun negara-negara yang peduli dengan masalah lingkungan. Setiap tahun Milyaran rupiah telah di berikan badan organisasi dunia atau negara-negera lain untuk dana pengelolaan hutan, pengelolan hutan yang di akibatkan oleh sekelompok golongan orang tertentu.


Penggunaan Kayu atau pohon untuk keperluan pembangunan rumah seharusnya bisa di hindari dengan menggunakan atap Baja ringan, sehingga mengurangi akan exploitasi hutan, seharusnya, pemerintah harus memberikan insentif kepada masyarkat yang tidak mampu agar tidak menggunakan kayu untuk membangun rumah mereka, hal itu penting, bahkan sangat penting, untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk menjaga lngkungan hidup, apakah pemerintah mampu untuk memberikan insentif kepada masyarakat agar tidak menggunakan atap rumah dari kayu dan menggunakan baja ringan? tentu saja mampu, tetapi apakah pemerintah berniat atau mau? hanya Tuhanlah yang tahu.

Posting Komentar untuk "Filter Air, Baja Ringan, Hutan dan Masalah Regulasi"